10 Pesan Inspiratif Anies Baswedan. Jadi Tambah Yakin, Kita Semua Harus Berjuang untuk Pendidikan

Add Comment
Sosok Anies Baswedan punya citra yang populer di kalangan anak muda. Seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia yang digandeng Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja sejak 2014. Sumbangsihnya terhadap dunia pendidikan Indonesia sebelum menjabat jadi menteri pun sudah dikenal lewat inisiasi gerakan Indonesia Mengajar.
Namun beberapa hari lalu, Presiden Jokowi mengumumkan kabar reshuffle Kabinet Kerja. Salah satunya adalah mengganti Pak Anies dengan Pak Muhadjir. Digantinya Pak Anies jelas bikin kaget kaum muda, soalnya nggak sedikit yang sudah terlanjur jadi pengagum setianya.
Jabatan boleh berganti, namun inspirasi tetap tak pernah mati. Hipwee merangkum kutipan-kutipan beliau yang bisa menjadi pemantik semangat buatmu kaum muda yang harus tetap semangat berjuang demi pendidikan.

1. Di mana pun kamu lahir, kamu punya hak untuk bermimpi. Maka, janganlah pernah berhenti


Targetmu harus terus tinggi

2. Perangkat pendidikan kapan pun bisa berubah. Jangan fokus ke sistemnya, tapi ke kualitas sumber daya manusianya


Pendidikan kualitas pasti ikut meningkat

3. Tak hanya kemampuan, mentalitas guru juga jadi faktor utama dalam menentukan masa depan pendidikan


Integritas adalah kunci

4. Jangan pernah jadi orang yang gampang puas! Masih banyak puncak-puncak yang harus kau capai


Mendaki puncak-puncak baru

5. Tugas kita bersama adalah menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan, bukan tempat yang menakutkan


Jangan bikin sekolah jadi menakutkan

6. Orang-orang baik jangan pernah diam. Buktinya banyak orang baik selalu menang


Kalau merasa baik, jangan diam! Bongkar

7. Berhenti menyalahkan nasib burukmu, mulailah memantik cahaya demi terangnya masa depanmu


Mulailah nyalakan cahaya untuk masa depan

8. Kaum muda, jangan dulu tersanjung dengan pembelaan ini. Bacalah baik-baik, dan pikirkan mendalam pesan ini


Anak muda tawarkan masa depan

9. Pendidikan di Indonesia bukan hanya tanggung jawab negara, tapi semua orang-orang yang terdidik


Tanggungjawab bersama orang terdidik

10. Setuju atau tidak, manusia memang sebuah kekayaan bagi bangsa dan negara


Manusianya, bukan alamnya.

Nah itulah 10 kutipan tentang kehidupan, yang kebanyakan berbicara soal pendidikan. Bergantinya Pak Anies dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bukan berarti mendorong kita untuk berhenti mendukung pendidikan Indonesia juga. Justru, semangat ini harus tetap kita jaga.

Keep awesome in your way, Pak Anies!

MOS Dihapus, DPR RI Apresiasi Program Pengenalan Lingkungan Sekolah

Add Comment
Kemendikbud, Jakarta --- Program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi siswa baru yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) setelah melarang praktik perpeloncoan dalam Masa Orientasi Siswa (MOS) mendapat apresiasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7/2016). 
 
PLS merupakan rangkaian kegiatan di tiga sampai lima hari pertama masuk sekolah, untuk mengenalkan program, sarana prasarana sekolah, konsep penenalan diri dan pembinaan kultur sekolah. Secara rinci, PLS diatur ke dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 18 Tahun 2016 dan dilakukan oleh guru dan di bawah pengawasan dan tanggung jawab kepala sekolah. 
 
Sri Mellyana, anggota legislatif Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II, mengungkapkan terdapat antusiasme pada para kepala daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) yang berlomba-lomba untuk menampilkan foto-foto saat mengantarkan  anak-anak sekolah di hari pertama masuk sekolah di media sosial. “Para bupati Sumsel itu banyak yang menampilkan foto-foto saat mengantarkan anak-anak sekolah di hari pertama masuk sekolah di media-media sosial,” kata Sri Mellyana, Anggota Komisi X DPR RI.
Tampilan foto itu, ujarnya, diharapkan dapat memberikan contoh kepada para orang tua dan diikuti oleh para orang tua disana. Sehingga, menurutnya, mengantarkan anak di hari pertama masuk sekolah adalah hal sederhana yang didahului dengan himbauan dari Kementerian. “Ke depan, himbauan untuk jadikan sekolah rumah kedua  harusnya tetap dilakukan dan himbauan untuk menjadikan sekolah sebagai rumah kedua direspon positif oleh pihak sekolah selaku tuan rumah kedua itu,” ujar Sri. 
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan terobosan di awal tahun ajaran baru terkait dengan kekerasan yang sudah menjadi fenomena kebiasaan di setiap awal tahun. “Kami melihat ini sudah kebiasaan di awal tahun dan sempat ditanyakan berapa statistik kekerasan anak di sekolah, bagi kami angka statistik kekerasan bukan yang terpenting, karena satu kekerasan saja tidak bisa diterima,” tegas Menteri Anies. 
Mendikbud menyatakan, “Anak bagi itu seorang ibu adalah segalanya dan tidak bisa diterima setiap kekerasan yang dilakukan terhadap anaknya. Sehingga, kekerasan  itu harus dihentikan. Maka orientasi siswa tahun ini berubah, tidak boleh ada perpeloncoan apalagi kekerasan.” 
 
Pada kesempatan yang sama, Ceu Popong, Anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat  pun memberi apresiasi atas penerapan Masa Orientasi Siswa 2016 yang diubah menjadi PLS. “Saya sangat apresiasi untuk MOS kali ini bagus sekali, dengan diubah jadi Pengenalan Lingkungan Sekolah, bahkan ada himbauan mengantar anak sekolah,” jelas Ceu Popong. Walau diakui himbauan mengantar anak sekolah cenderung terlambat dibandingkan dengan negara maju lain, langkah perubahan harus etap diapresiasi. 
 
M.Y. Esti Wijayanti, anggota Komisi X dari Dapil Yogyakarta, secara rinci menjelaskan PLS memberi dampak signifikan terhadap jumlah kekerasan di Yogyakarta saat hari pertama masuk sekolah. “Alhamdullilah, Pengenalan Lingkungan Sekolah di Yogyakarta berlangsung dengan antusiasme masyarakat Yogyakarta, dan mengurangi kekerasan di sekolah saat hari pertama sekolah,” kata Esti. Dia menambahkan, biasanya hari pertama saja sudah ada laporan kekerasan yang masuk dari sekolah, kali ini sudah berkurang. 
 
Menteri Anies berharap Pemerintah Daerah (Pemda) dapat terlibat. “Awal tahun ini sudah jadi awal yang baik itu perlu kita jaga agar seluruhnya terlibat, Aa 220.000 sekolah. Klau aparatur Pemerintah saja yang mengawasi tidak akan bisa. Kita berharap masyarakat, semua mengawasi,” ujar Menteri Anies menambahkan.
 
Kemdikbud juga membuka saluran pengaduan. Bila ditemukan praktik perpeloncoan atau tindakan kekerasan di sekolah masyarakat bisa menghubungi nomor telepon 0811976929 /021-59703020, atau melalui email ke: sekolahaman.kemdikbud.go.id  /laporkekerasan@kemdikbud.go.id 
 
Jakarta, 21 Juli 2016
BIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN